Dari Desa hingga Perantauan, Lotim Perluas Jaminan Sosial untuk Semua

 

Bupati dan Sekda Lotim saat wawancara Paritrana Award tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat


Lombok Timur, CBM - Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, bersama Sekretaris Daerah H. Muhammad Juaini Taofik, menghadiri sesi wawancara Paritrana Award tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (14/7), di Mataram. Dalam forum tersebut, Pemkab Lombok Timur memaparkan berbagai terobosan dalam memperluas kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan di wilayahnya.


Paritrana Award merupakan ajang penghargaan yang digagas oleh pemerintah pusat untuk memberikan apresiasi terhadap komitmen daerah dan dunia usaha dalam mendukung program jaminan sosial ketenagakerjaan. Dalam paparannya, Bupati Haerul Warisin menegaskan bahwa Lombok Timur telah mencatat capaian signifikan, dengan angka kepesertaan yang telah menembus lebih dari 30 persen.


Menurut Bupati, sejumlah strategi konkret dilakukan untuk menjangkau kelompok rentan, termasuk mewajibkan seluruh perusahaan dan proyek konstruksi mendaftarkan pekerjanya dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Langkah ini diperkuat dengan kebijakan yang mengintegrasikan seluruh perangkat desa, kader, serta badan keamanan desa ke dalam sistem perlindungan sosial.


“Sektor informal juga menjadi perhatian serius kami. Sebanyak 17 ribu petani tembakau akan didaftarkan, karena kami paham betul risiko kerja mereka di lapangan,” ujar Bupati.


Tak hanya itu, Pemkab Lombok Timur juga mendorong perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, pekerja migran beserta keluarganya, serta pelaku UMKM yang jumlahnya mencapai 73 ribu unit. Untuk mendukung UMKM, Pemkab menyediakan bantuan modal awal Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Ke depannya, bantuan tersebut akan dikonversi menjadi iuran BPJS Ketenagakerjaan agar pelaku usaha tetap mendapatkan perlindungan berkelanjutan.


Bupati juga menegaskan bahwa pendanaan program ini tidak berasal dari Dana Desa, melainkan dari Alokasi Dana Desa (ADD), sehingga pelaksanaannya tidak membutuhkan regulasi tambahan dan bisa segera dijalankan.


“Langkah ini bukan hanya soal memenuhi administrasi, tapi bagian dari ikhtiar menurunkan angka kemiskinan dan memastikan masyarakat memiliki jaring pengaman sosial,” jelasnya.


Pemkab juga berkomitmen untuk memperluas program ini melalui pendampingan dan pelatihan agar masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tapi juga memiliki kapasitas untuk mandiri dan berkembang.


Dengan berbagai inisiatif tersebut, Lombok Timur optimis menjadi salah satu daerah yang patut diperhitungkan dalam ajang Paritrana Award 2025 dan menjadi percontohan pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan yang inklusif di NTB.


Posting Komentar untuk "Dari Desa hingga Perantauan, Lotim Perluas Jaminan Sosial untuk Semua"