HMI MPO Desak Kejari Lotim Usut Aktor Utama Kasus Chromebook

Koordinator Aksi saat menyerahkan berkas laporan ke Kasi Intelijen Kejari Lotim

Lombok Timur, CBM — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI MPO Cabang Lombok Timur menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Timur pada Rabu (03/12/2025). Aksi tersebut digelar untuk mendesak Kejari mengungkap aktor utama dalam dugaan kasus tindak pidana korupsi pengadaan Chromebook yang saat ini telah menyeret enam tersangka.

Dalam orasinya, massa menilai penetapan enam tersangka belum cukup menggambarkan keseluruhan konstruksi kasus tersebut. Para pendemo menduga masih ada pihak lain yang berperan penting dan memberikan instruksi pada pelaksanaan pengadaan barang tersebut.

“Kami percaya bawahan tidak mungkin berani melaksanakan program ini tanpa adanya perintah dari pihak tertentu,” ujar salah satu orator aksi.

Koordinator lapangan, Agamawan Salam, menyebut pihaknya telah menyerahkan dokumen hasil investigasi internal terkait dugaan keterlibatan HMSA. Massa juga meminta Kejari segera menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka tambahan dalam kasus itu.

“Kami juga meminta audit pengadaan Chromebook SMP agar semuanya terang benderang. Kesimpulan investigasi kami sudah kami serahkan sebagai bahan pertimbangan penyidik,” tegasnya.

Agamawan menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini agar proses hukum berjalan transparan dan tidak berhenti hanya pada pelaku teknis.

Menanggapi aksi tersebut, Kasi Intel Kejari Lotim, Ugyk Ramantyo, menyampaikan apresiasi atas dorongan dan perhatian publik terhadap proses penegakan hukum. Ia memastikan Kejari tetap bekerja sesuai prosedur dan terbuka terhadap data tambahan yang dapat memperkuat penyidikan.

“Semua laporan kami terima sesuai mekanisme. Jika ada dokumen tambahan yang dapat membantu proses, tentu akan kami pelajari dan tindak lanjuti,” ujarnya.

Menurutnya, penyidikan kasus ini telah berjalan selama kurang lebih enam bulan, dan Kejari berkomitmen memberikan perkembangan kasus kepada publik demi transparansi.

“Proses ini kami lakukan secara profesional. Jika nantinya terdapat alat bukti yang mengarah ke pihak lain, tentu akan kami proses sesuai hukum,” tutupnya.

Lokasi:

Berbagi :