Lombok Timur Perkuat Upaya Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Terpadu

 

Wabup saat memantau penanganan stunting


Lombok Timur, CBM– Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dalam penanganan stunting, mulai dari masa pra-nikah hingga seribu hari pertama kehidupan anak. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Gizi untuk Saluran Cerna Ideal dengan PMT (Gusi) Plus di Desa Sukadamai, Kecamatan Jerowaru, Senin (11/8).  


Wabup mengapresiasi program pemberian makanan tambahan (PMT) oleh Puskesmas, namun meminta pendataan lebih rinci untuk memisahkan kasus gizi kurang dan stunting. Ia meminta keterlibatan aktif kader desa dan tenaga kesehatan dalam pendataan.  


"Dengan data yang akurat, intervensi bisa lebih tepat sasaran," tegasnya, 


Kepala Puskesmas Sukaraja, Muksan Effendi, menjelaskan program ini sekaligus menjadi media edukasi bagi orang tua, serta pemberian bantuan untuk 30 anak penerima manfaat, 21 berasal dari Sukadamai dan 9 dari Sukaraja.  


"Kami tak hanya memberikan PMT dari bahan pangan lokal, tapi juga pengetahuan pengolahannya dan probiotik untuk optimalkan penyerapan nutrisi," jelasnya. Dari 30 anak penerima manfaat, 21 berasal dari Sukadamai dan 9 dari Sukaraja.  


Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi percepatan penurunan stunting di Lombok Timur yang masih mencatat angka cukup tinggi. Wabup berharap kolaborasi antara puskesmas, kader, dan pemerintah desa dapat memperkuat efektivitas program. 


"Pencegahan stunting adalah investasi masa depan daerah," pungkasnya.  


Upaya ini diharapkan dapat menjadi model intervensi gizi terpadu yang bisa direplikasi di wilayah lain, dengan fokus pada pemanfaatan sumber daya lokal dan pendekatan berbasis data.

Posting Komentar untuk "Lombok Timur Perkuat Upaya Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Terpadu"