Peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud, Menuju Indonesia Emas

Lomba tarik tambang di Pondok pesantren Ibnu Mas'ud Labuan Haji

Lombok Timur, CBM – Peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI di Pondok pesantren Ibnu Mas'ud Labuan Haji,Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, H. Amien Suyitno, menyerukan pentingnya memperkuat nilai-nilai persatuan dan toleransi sebagai fondasi menjaga keutuhan NKRI. Pesan ini disampaikan dalam rangkaian kegiatan menyambut HUT RI ke-80 dengan tema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".

Amien Suyitno mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia dibangun di atas keragaman budaya dan agama yang telah ada sejak era kerajaan Nusantara. Dari Sriwijaya, Majapahit, hingga penyebaran Islam di Lombok, sejarah membuktikan kemajemukan adalah kekuatan bangsa kita

"Nilai-nilai persatuan yang dijaga pesantren sejak masa kolonial harus terus dilestarikan," ucapnya.

Dirjen Pendidikan Islam itu juga enegaskan bahwa Pancasila merupakan konsensus final bangsa Indonesia. Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam, justru menjadi perekat persatuan kita semua.

"Di usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah seharusnya fokus pada pembangunan, bukan lagi memperdebatkan perbedaan ideologis,"

Amien menyoroti pentingnya penguatan tiga bidang strategis yakni Pendidikan untuk membangun sistem yang berkualitas dan inklusif, Ekonomi untuk menciptakan kemandirian ekonomi umat yang berkeadilan, dan memperkuat solidaritas dan toleransi antar warga negara .

Sebagai institusi pendidikan tertua di Indonesia, pesantren diajak menjadi garda terdepan dalam merawat persatuan bangsa. "

Dari pesantrenlah kita akan membangun Indonesia yang damai, berdaulat, adil, dan sejahtera," paparnya.

Ia meyakini dengan semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), Indonesia mampu mewujudkan visi Generasi Emas 2045. Pesan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa di tengah tantangan global, bangsa Indonesia harus tetap bersatu merawat warisan luhur para pendiri negara, dengan semangat toleransi dan gotong royong sebagai kekuatan utama.