Ratusan masyarakat Sembalun saat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Lotim, Rabu (24/11/2021). (CBM) |
Centang Biru Media, Lotim - Merasa dirugikan oleh kebijakan Bupati Lombok Timur (Lotim) dan juga dikesampingkan warga Kecamatan Sembalun kecewa dan bertekad untuk pindah kabupaten ke Lombok Utara.
Koordinator Aksi masyarakat Sembalun saat melakukan demonstrasi di Kantor Bupati Lotim terkait dengan persoalan HGU, Amrullah dalam orasinya mengatakan bahwa masyarakat merasa selalu dirugikan atas kebijakan pemerintah daerah, dan dinilainya tidak becus dalam menyelesaikan persoalan tanah HGU di Sembalun.
"Bupati tidak becus, kami minta Sembalun diserahkan ke Kabupaten Lombok Utara (KLU)," katanya saat orasi, Rabu (24/11).
Ratusan masyarakat Sembalun saat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Lotim, Rabu (24/11/2021).(CBM) |
Pernyataan sikap dari masyarakat Sembalun yang ingin pindah kabupaten tersebut sangat serius. Dikatakan Amrullah bahwasanya penyataan itu sudah diungkapkan masyarakat Sembalun sejak satu tahun lalu.
"Kami ingin pindah, kami yakin kepemimpinan Pemkab KLU lebih baik daripada Lotim, serta Sembalun akan lebih baik jika di KLU," tegasnya.
Terlepas dari adanya isu tentang persoalan tanah HGU yang tidak kunjung usai, masyarakat Sembalun memang sudah bertekad untuk menjadi bagian KLU dikarenakan dinilainya pelayanannya lebih baik.
"Lebih-lebih pelayanannya sekarang lebih buruk, itu yang lebih meyakinkan kami untuk pindah ke KLU," jelasnya.
Di samping pelayanannya dinilai lebih baik, adat istiadat Sembalun juga sangat mirip dengan yang ada di Desa Bayan, KLU. Serta daerah Sembalun yang berada di daerah perbatasan KLU dan Lotim membuat masyarakat semakin bertekad untuk pindah.
"Pulang dari aksi ini kita akan kumpul bersama warga untuk kembali memperkuat komitmen untuk pindah, juga kita telah mendapatkan dukungan dari beberapa pemerintah desa setempat," ujarnya.
Selain itu, salah satu Petani Sembalun, Nasipudin menegaskan terus bertekad untuk pindah kabupaten. Hal itu dikatakan lebih baik daripada terus menjadi bagian Lotim, keuntungan hanya diraup oleh pemangku kebijakan sementara masyarakat yang menjadi korban.
"Kita mau ngapain bertahan di sini, lebih baik sih kita pindah saja," ungkapnya.
PAD Lotim dikatakannya lebih banyak didapat dari Sembalun ketimbang daerah Lotim. Akan tetapi PAD yang diberikan untuk Pemda Lotim tak sebanding dengan perhatian bagi masyarakat Sembalun, sehingga hal itu membuat warga semakin bertekad untuk segara pindah kabupaten.
Masyarakat Sembalun juga semakin meradang dan merasa tak diperhatikan oleh Pemkab Lotim, terlebih saat menggelar aksi demonstrasi Bupati Lotim tak kunjung menemuinya.
"Kita jauh-jauh ke sini hanya untuk mendengar dan bertemu Bupati, tapi apa dia tidak mau bertemu kami dengan alasan lagi keluar daerah," pungkasnya.
Makanya pemkab jangan omdo
BalasHapus