
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal
MATARAM, CBM-Gubernur NTB L Muhamad Iqbal
menegaskan, pada tahun 2029, sebanyak 106 desa bisa keluar dari kemiskinan ekstrem.
Dengan angka
tersebut, bisa dipastikan puluhan ribu masyarakat di desa
akan mendapatkan manfaatnya.
Pencapaian ini
dipastikan akan memberikan manfaat langsung dan signifikan bagi puluhan ribu
masyarakat yang tinggal di desa-desa tersebut.
“Hal ini bisa
dicapai dengan cara memaksimalkan peran Posyandu,” kata Gubernur Iqbal saat
Rapat Koordinasi Tim Pembina Posyandu Provinsi dan Tim Pembina Posyandu
Kabupaten/Kota di Mataram.
Menurut
Gubernur Iqbal, Posyandu yang tersebar di setiap desa di Provinsi NTB memiliki
potensi yang besar dalam membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Menurutnya,
militansi yang ada pada ribuan kader posyandu sangatlah kuat. Sehingga bisa
dimanfaatkan untuk membantu pemerintah dalam mengurangi distorsi informasi yang
sering terjadi dalam birokraksi.
Distorsi
informasi ini yang seringkali menghambat pemerintah dalam menjalanlan kebijakan
dan program strategisnya dalam memerangi kemiskinan yang ada di tingkat desa.
"Masyarakat
sangat menerima kehadiran kader posyandu. Mereka didengar dan dicari
masyarakat. Melihat dari konteks ini, ini aset yang luarbiasa,"
ungkapnya.
Selain dengan
cara memaksimalkan pemanfaatan Posyandu, Pemprov NTB juga akan memanfaatkan
Program Desa Berdaya dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Pemprov NTB
akan bekerjasama dengan seluruh stakeholders untuk memberdayakan 106 desa yang
masuk ke dalam daftar kemiskinan ekstrem.
Nantinya,
Pemprov NTB akan mendampingi desa-desa tersebut dengan prinsip memberdayakan
bukan membuat masyarakat bergantung pada bantuan.
“Tujuan utama
Desa Berdaya adalah untuk membuat masyarakatnya terlepas dari kemiskinan
ekstrem sehingga tak lagi masuk ke dalam daftar penerima bantuan,”
katanya.
Ketua TP PKK
Provinsi NTB Sinta Agathia, menjelaskan TP PKK Provinsi NTB akan
mengolaborasikan programnya dalam mendukung program pemerintah. Salah satunya
Program Desa Berdaya.
TP PKK NTB
nantinya akan mengembangkan SIP atau Sistem Informasi Posyandu berbasis
website.
Nantinya, sitem
ini akan menampung seluruh data Posyandu yang ada di desa-desa secara real
time.
Sehingga
berbagai permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara lebih akurat
berdasarkan data-data yang ada pada SIP.
"Tugas
kita adalah memantau, memonitor, dan mengevaluasi secara berkala. Dilakukan
secara berjenjang. Turunkan kebijakan yang sama dari pusat ke desa-desa,"
jelas Bunda Sinta.
Posting Komentar untuk "Gubernur NTB Andalkan Posyandu Entaskan Kemiskinan di 106 Desa"